Di sektor pertanian Indonesia, harga barang dari ladang ke supermarket dapat naik hingga enam kali lipat. Untuk mengatasi masalah ini, Natalia Rialucky Marsudi, Chief Strategy Officer dari TaniHub, berbagi wawasan tentang bagaimana TaniHub berupaya mengembalikan nilai bagi petani dan konsumen melalui pendekatan holistik mereka.
Mengenal Natalia Rialucky Marsudi
Natalia Rialucky Marsudi lahir di Jakarta sebagai anak ketiga dari empat bersaudara dengan latar belakang keluarga Batak-Jawa. Ia menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dengan jurusan Hubungan Internasional, terinspirasi oleh keinginan untuk memperbaiki negeri dan menjelajahi dunia. Dari pengalaman awal sebagai pendebat hingga berkarir di manajemen konsultasi dan startup, Natalia akhirnya menemukan panggilannya di sektor pertanian dengan bergabung di TaniHub.
TaniHub: Solusi Holistik untuk Pertanian
TaniHub dibentuk untuk mengatasi tantangan multidimensional di sektor pertanian Indonesia. Ada tiga area utama yang menjadi fokus mereka:
- Akses ke Supply Chain: Menyederhanakan logistik agar petani bisa lebih mudah menjangkau pasar.
- Akses ke Pendanaan: Melalui TaniFund, petani mendapatkan akses ke pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka.
- Akses ke Pasar: Memotong inefisiensi pasar dengan menjual produk langsung kepada konsumen.
Pendekatan TaniHub adalah holistik; mereka memahami bahwa menangani hanya satu masalah tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan tantangan. Dengan memulai dari kelompok kecil dan memperluas ke seluruh Indonesia, mereka berusaha menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efektif.
Mengelola Variabel di Sektor Pertanian
Sektor pertanian melibatkan banyak variabel seperti cuaca, hama, dan harga yang fluktuatif. TaniHub menghadapi tantangan ini dengan membuat model prediksi untuk permintaan dan penawaran serta perubahan harga. Mereka berupaya untuk membantu petani dengan meningkatkan produktivitas dan manajemen keuangan, memastikan input pertanian yang aman dan efisien, serta mengelola supply chain dengan baik.
Natalia menekankan pentingnya inklusi keuangan dalam memberdayakan petani. Salah satu langkah yang diambil oleh TaniHub adalah program “Sahabat Tani,” yang melibatkan pelajar SMP dan SMA untuk mengenalkan konsep keuangan kepada petani. Pendekatan berbasis relasi ini penting untuk mengadopsi teknologi dan mengembangkan kapasitas petani.
Perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian. TaniHub berupaya membantu petani beradaptasi dengan solusi berbiaya rendah, seperti penggunaan terpal untuk melindungi tanaman dari angin dan pasir. Mereka fokus pada resiliensi dan adaptivitas untuk menghadapi perubahan yang tidak terduga.
“Endgame kami bukanlah sebuah akhir, tetapi bagaimana kami dapat terus memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan petani serta kualitas produk yang kami tawarkan.” Natalia Rialucky – EndGame
Menilai Monopoli dan Dampaknya pada Industri Pertanian
Natalia memulai diskusinya dengan menggarisbawahi pergeseran paradigma dari kompetisi sempurna menuju monopoli dalam dunia teknologi. Ia mengkritik glorifikasi perusahaan unicorn dan menekankan bahwa aspirasi untuk menjadi pengusaha harus berlandaskan pada penyelesaian masalah nyata, bukan sekadar mengejar status pasar. Dalam konteks pertanian, dia menekankan pentingnya untuk tetap terhubung dengan prinsip-prinsip kemuliaan pertanian dan peternakan, serta bagaimana monopoli dapat berdampak pada harga dan aksesibilitas bagi petani.
Peran Investor dan Aktivisme dalam Mendorong Keberlanjutan
Diskusi berlanjut ke tantangan mencari investor yang berkomitmen pada keberlanjutan dan aktivisme yang sesuai dengan tujuan TaniHub. Natalia menyarankan bahwa investor yang mendukung penciptaan dampak positif dan keberlanjutan jangka panjang lebih berharga daripada yang hanya fokus pada siklus investasi singkat.
Natalia juga membahas bagaimana teknologi, seperti prediksi harga dan pertanian vertikal, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dia menunjukkan pentingnya menciptakan pasar untuk teknologi yang baru dan bagaimana teknologi seperti drone dan sistem berbasis blockchain dapat membantu petani mengatasi tantangan mereka. Namun, ia juga mengakui bahwa adopsi teknologi memerlukan waktu dan pemahaman yang mendalam tentang kondisi lokal.
Dalam segmen tentang blockchain, Natalia menjelaskan bagaimana teknologi ini dapat membawa transparansi dan akuntabilitas dalam rantai pasokan pertanian. Dia membahas berbagai use case blockchain, termasuk ketertelusuran produk, dan tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, seperti infrastruktur dan aksesibilitas untuk petani.
Natalia menggarisbawahi pentingnya meningkatkan produktivitas beras di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dia menunjukkan bahwa dengan meningkatkan hasil panen dan menurunkan konsumsi per kapita, Indonesia dapat menjadi eksportir beras utama, yang akan membawa manfaat ekonomi besar bagi negara.
“Pendidikan itu penting untuk diperhatikan kurikulumnya, kualitas siswa dan siswinya, tapi yang jarang dibicarakan itu adalah gurunya.” Gita Wirjawan – EndGame
Natalia menggarisbawahi pentingnya kualitas guru dalam pendidikan. Menurutnya, guru yang berkualitas dapat mengajarkan materi dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan guru yang kurang berkualitas. Dengan demikian, peran guru dalam mendidik siswa sangat krusial untuk mencetak generasi yang cerdas dan kompeten.
Inisiatif TaniHub dalam Pendidikan dan Kesejahteraan
TaniHub tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga berkomitmen untuk mendidik seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem pertanian. Natalia menekankan pentingnya mendengarkan dan memahami kebutuhan masyarakat serta beradaptasi dengan umpan balik untuk meningkatkan solusi yang ditawarkan.
Natalia membahas dua definisi ketahanan pangan. Pertama, memastikan makanan selalu tersedia di meja, baik dari dalam negeri maupun impor. Kedua, memastikan makanan yang ada berasal dari dalam negeri untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan sektor pertanian. Dia percaya bahwa kombinasi dari kedua pendekatan ini penting untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.
Regionalisasi dan Internasionalisasi TaniHub
TaniHub berambisi tidak hanya untuk memasarkan produk lokal ke pasar internasional, tetapi juga untuk memperkenalkan produk-produk Indonesia ke pasar global. Dengan fokus pada peningkatan efisiensi dalam rantai pasok dan mengurangi food loss, TaniHub bertujuan untuk memperkenalkan produk seperti mangga gedong gincu dan salak ke luar negeri.
Konsumsi daging sapi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Natalia menyarankan agar masyarakat meningkatkan konsumsi protein melalui alternatif yang lebih terjangkau seperti ikan lele dan kecipir. Pendidikan tentang variasi makanan dan nutrisi juga penting untuk mendorong perubahan kebiasaan makan.
Strategi Jangka Panjang TaniHub
Menurut Natalia, TaniHub tidak memiliki “endgame” atau tujuan akhir yang jelas. Sebaliknya, perusahaan ini berfokus pada keberlanjutan dan efisiensi, dengan tujuan untuk terus meningkatkan kesejahteraan petani dan menyediakan nilai tambah bagi konsumen. TaniHub berkomitmen untuk menjadi pintu utama bagi hasil panen petani dan terus memperluas kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Natalia juga berbicara tentang pentingnya dampak pribadi dalam karirnya. Baginya, memberikan dampak positif kepada orang-orang di sekelilingnya adalah tujuan utama, bersama dengan pembelajaran berkelanjutan dari pengalaman dan interaksi sehari-hari.