Dalam episode spesial #Endgame #RI75, kita menyelami percakapan mendalam dengan Prof. Emil Salim, seorang tokoh inspiratif yang telah hidup dalam tiga zaman berbeda di Indonesia. Di usianya yang ke-90, beliau memiliki kekayaan pengalaman dan pengetahuan yang dapat menjadi teladan bagi kita semua.

Menjelajahi Tiga Zaman
Prof. Emil Salim, lahir di Lahat, telah menjalani kehidupan penuh warna. Beliau merasakan hidup di bawah penjajahan Belanda, berjuang di era kemerdekaan, dan menyaksikan perkembangan demokrasi di Indonesia. Salah satu hal yang paling mempengaruhinya adalah kesadaran akan pentingnya pemberdayaan otak. Beliau yakin bahwa kunci untuk mengatasi berbagai tantangan dalam hidup adalah dengan mencerdaskan otak.
Pengalaman Masa Lalu sebagai Guru Kehidupan
Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Prof. Emil Salim adalah saat ia masih muda dan mengalami diskriminasi rasial di bawah penjajahan Belanda. Meskipun dilarang masuk ke suatu tempat hanya karena perbedaan warna kulit, beliau tetap teguh dan percaya bahwa otaknya tidak terjajah. Pengalaman ini menjadi pendorong baginya untuk terus belajar dan mengembangkan diri.

Masa Jepang: Belajar dari Kesulitan dan Keterbatasan
Ketika Indonesia berada di bawah pendudukan Jepang, Prof. Emil Salim mengalami kesulitan hidup yang mengajarkannya tentang arti lapar dan keterbatasan. Meskipun menghadapi kesulitan makanan, ia belajar untuk bertahan dan mengambil pelajaran berharga tentang keberanian dan ketahanan.
Revolusi: Masa Perjuangan dan Belajar dari Teknologi
Selama masa revolusi, Prof. Emil Salim mengikuti kakaknya ke medan perang dan belajar banyak hal tentang senjata dan teknologi. Ia menyadari pentingnya pendidikan dan pembelajaran dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman.

Percakapan dengan Prof. Emil Salim ini memberikan banyak inspirasi dan pelajaran berharga bagi kita semua. Melalui pengalaman dan pengetahuannya, beliau mengajarkan tentang pentingnya pemberdayaan otak, pendidikan, dan ketahanan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup. Mari kita teladani perjalanan hidup beliau untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
“Saya meranik. Jadi, saya lihat ini the spirit can go on the technology. But if technology is not growing, mati kita.” – Prof. Emil Salim – End Game